Senin, 22 Mei 2017

Jika English Shalawat Dikumandangkan

Jepara, Dian Umbara. Ya Rabbi shalli ala rasul/ Muhammadin sirril ula/ wal anbiya wal mursalin/ al ghurri khatman awwala// when we are meeting/ everything will be beautiful/ one of heart one of the soul/ for studying together// disaat kita sedang berkumpul/ semua menjadi indah/ satu hati satu jiwa/ belajar bersama-sama

Penggalan salawat Asnawiyah mahakarya KH Raden Asnawi, Kudus diaransemen menjadi salawat bertajuk Soulmategubahan bahasa Arab, Inggris dan Indonesia oleh Ali Mahmudi (37).

Lantunan salawat dalam 3 bahasa itu nyaring berkumandang usai materi bahasa Inggris di MTs Nurul Islam Kriyan, MTs/ MA Miftahul Ulum Sukosono, MTs Mathaliul Huda Bugel, pesantren Nurul Huda Bugel dan Universal English Course (UEC).

Ya, begitulah English Salawat yang dipopulerkan lelaki kelahiran Jepara 18 Juli 1976 yang juga memperoleh restu langsung dari Ketua LP Maarif NU kabupaten Jepara, H Zubaidi Masyhud, Juli 2011 lalu. Kemudian salawat yang merupakan salah satu bentuk wujud nyata mahabbah kepada Rasulullah dilanggengkan di tempat ia mengajar bahasa Inggris, hingga kini.

Jika English Shalawat Dikumandangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jika English Shalawat Dikumandangkan (Sumber Gambar : Nu Online)


Jika English Shalawat Dikumandangkan

Awal mula suami Sofiatun (30) terinspirasi tatkala di rumah mertuanya desa Troso RT.04 RW.10 kecamatan Pecangaan dilaksanakan pertemuan selapanan Jamiyyah Qurra Wal Huffadz (JQH) kecamatan Pecangaan-Kalinyamatan. Usai mendengar salawat Asnawiyah itu ia pun memperoleh insiprasi kemudian menggubah salawat itu menjadi soulmate.

Tak hanya salawat karya mbah Asnawi, Syiir tanpo waton Gus Dur dan Dauni pun digubahnyamenjadi salawat Arab-Inggris yang isinya bentuk penghormatan kepada guru maupun spirit belajar.

Tujuannya kata Ali, lulusan IKIP PGRI Semarang ingin meminimalisir pandangan Bahasa Inggris adalah murni pelajaran umum. Menurutnya lewat Bahasa Inggris bisa juga untuk menyampaikan moral value (pesan moral) kepada peserta didik. Sama seperti Habib Syekh menyampaikan pesan moral melalui salawat dan syiiran bahasa Jawanya.

Dian Umbara

Hal itu baginya juga sejalan dengan pendidikan karakter yang didengung-dengungkan oleh pemerintah. Karakter yang dimiliki oleh siswa madrasah dan santri berbeda dengan siswa umum. Siswa yang membaca English salawat dan dipahami isinya bisa saja meneteskan air mata, akunya.

Lewat English Salawat ayah dari Ulya Fairuz Zahiro (5) hendak membuktikan Bahasa Inggris bukanlah pelajaran yang menakutkan tetapi akan menjadi mapel disukai. Apalagi dengan membaca salawat selain untuk mengharapkan syafaat dunia akhirat juga untuk kesuksesan dalam belajar.

Dian Umbara

Kontributor: Syaiful Mustaqim

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/43090/jika-english-shalawat-dikumandangkan

Dian Umbara

Selasa, 07 Maret 2017

Empat Tokoh Akan Isi Kursi Waketum PKB

Jakarta, Dian Umbara. Empat tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing Khofifah Indar Parawansa, Saefullah Yusuf, Mahfud MD dan Ali Masjkur Musa dinominasikan untuk mengisi kursi wakil ketua umum DPP partai tersebut yang masih kosong.

"Kami inginkan pengisian kursi Waketum DPP akan menjadi bagian dari islah antara kubu-kubu yang saling berhadapan dalam muktamar PKB di Semarang yang lalu," kata Wakil Sekjen DPP PKB, H. Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa.

Selain kursi Waketum, menurut Imam, masih tersedia jabatan lain yang menampung beberapa kader PKB, seperti Dewan Pakar, lembaga-lembaga pengkajian, dan departemen-departemen di dalam DPP.

Empat Tokoh Akan Isi Kursi Waketum PKB (Sumber Gambar : Nu Online)
Empat Tokoh Akan Isi Kursi Waketum PKB (Sumber Gambar : Nu Online)


Empat Tokoh Akan Isi Kursi Waketum PKB

Sedangkan kiai Langitan, yang hingga sekarang masih berseberangan dengan hasil muktamar Semarang, disediakan kursi di Dewan Penasehat Partai, sebagai kelengkapan dari Dewan Syuro yang dipimpin oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PKB, Dewan Syuro adalah pemegang veto tertinggi atas partai. "Maka jika ada yang melaksanakan muktamar luar biasa atau muktamar tandingan, bila tidak disetujui oleh Ketua Dewan Syuro tak akan berlangsung," kata Imam.

Ia mengakui, keempat tokoh yang tidak menyetujui hasil muktamar Semarang adalah tokoh-tokoh yang kita cintai dan kita khawatir kalau mereka keluar akan mempengaruhi perolehan suara PKB dalam pemilu nanti.

Imam juga menjelaskan, Selasa siang berlangsung pertemuan para kiai pro Gus Dur di Probolinggo, Jatim. "Ada semacam keresahan di kalangan kiai-kiai itu terhadap adanya kelompok yang melakukan semacam pengkhianatan terhadap jasa-jasa Gus Dur."

Dian Umbara

Ia juga menjelaskan, proses muktamar di Semarang berjalan sangat terbuka, dihadiri para kiai, kalangan DPW dan DPC sebagai peserta. "Karenanya hasil muktamar otomatis sah."

Wasekjen juga meminta maaf kepada pers, karena pelaksanaan muktamar yang lalu terlampau ketat, disebabkan adanya isu akan terjadi demo besar-besaran terhadap muktamar.

"Semalam kita berapat, dan kita berikan kesempatan selama sebulan sejak 24 April terhadap keempat tokoh itu, untuk menentukan pilihan," katanya.

Dian Umbara

Imam Nahrawi juga menjelaskan adanya keresahan atas adanya semacam gerakan di Jatim yang melibatkan para kiai Langitan. "Dalam konteks politik PKB, kami tetap menunggu kearifan hati nurani para ulama tersebut."

Ia juga menduga, para kiai yang selama ini pendukung Gus Dur itu hanya sekedar menjalankan skenario orang. Tetapi, ini perlu diluruskan karena menyangkut kehidupan PKB di semua lapangan (grass roots).

Karena itu, atas nama pimpinan PKB yang baru, Imam Nahrawi memohon kepada para kiai dan elite politik partai yang berusaha mengadakan muktamar luar biasa, untuk menunda dulu. "Kasihan rakyat, karena pada ujungnya rakyat pula yang akan kehilangan kepercayaan dan pegangan," katanya.(ant/mkf)

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2983/empat-tokoh-akan-isi-kursi-waketum-pkb

Dian Umbara

Senin, 06 Maret 2017

Pelajar NU Jateng Mesti Tanggap Kasus Pendirian Pabrik Semen

Semarang, Dian Umbara. Pegiat lingkungan hidup Agung Setiyadi mengajak pengurus IPNU Jawa Tengah untuk mengawal rencana pembangunan oleh Pemda Jateng. Pasalnya, konsep pembangunan Pemda kerap kali bertabrakan dengan kelestarian alam. Misalnya rencana pendirian pabrik semen di Pati, Rembang, dan sekitarnya yang berdaya rusak tinggi terhadap cadangan air di wilayah setempat.

"Seperti halnya kasus pabrik semen yang ada di Pati, kami juga melakukan kajian bahwa pembangunan pabrik semen ini dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Dari data itu kami melakukan advokasi untuk menolak pembangunan pabrik itu," kata Agung dalam seminar Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan yang diselenggarakan IPNU Jawa Tengah, Senin (13/10).

Pelajar NU Jateng Mesti Tanggap Kasus Pendirian Pabrik Semen (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Jateng Mesti Tanggap Kasus Pendirian Pabrik Semen (Sumber Gambar : Nu Online)


Pelajar NU Jateng Mesti Tanggap Kasus Pendirian Pabrik Semen

Agung berharap pemerintah melakukan kajian terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum menyetujui proyek-proyek yang berindikasi bukan sekadar mengganggu lingkungan, tetapi juga menghancurkan sendi-sendi sumber daya alam setempat.

Dian Umbara

Pada seminar di ruang pertemuan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang ini, Agung mengingatkan peran pelajar akan keberlangsungan alam semesta. Pelajar NU, menurut Agung, bisa mengambil peran kajian dan peran gerakan lingkungan.

IPNU, Agung menambahkan, sangat strategis dalam pergerakan lingkungan hidup. Hal ini bisa dilihat dari basis kompetensi pelajar dan basis kuantitas pelajar NU yang sangat banyak sebagai amunisi pergerakan. (Riful Mazid Maulana/Alhafiz K)

Dian Umbara

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/55085/pelajar-nu-jateng-mesti-tanggap-kasus-pendirian-pabrik-semen

Jumat, 03 Februari 2017

NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia

Dian Umbara - Kultweet dari @Nugarislucu

NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia - Dian Umbara
NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia - Dian Umbara


NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia

1. NU itu lucu, usianya sudah 93 tahun tapi masih saja terlihat belia. Lihat saja, Tetap semangat ngurusi bangsa meski sudah tua :))

NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia - Dian Umbara
NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia - Dian Umbara


NU Itu Lucu, Sudah Tua Tapi Masih Terlihat Belia

2. Apa gak capek. Sejak berdiri hingga hari ini, Gak berhenti menjadi penyeimbang persoalan negeri. Mulai PKI sampai HTI

3. Saat faham Komunis menjamur di Indonesia hingga mengacam keutuhan bangsa, NU ikhlas menjadi tumbalnya. Kiai dan santri dibunuhi.

4. Tapi ketika rakyat marah dan main hakim sendiri, Orba malah berperilaku sok suci. Justru kiailah yang akhirnya melerai

5. Lucunya, jasa besar NU ini tak pernah tertulis di pelajaran sejarah. Sekarang malah ada yang nuduh NU terlibat peristiwa berdarah. Yaweslah!

6. Sekarang giliran HTI. Lihatlah pemerintah tak bisa berbuat banyak soal organisasi ini, malah mempersilahkan. Ya bikin acara di TVRI.

7. Padahal jelas, HTI adalah ancaman untuk keutuhan NKRI. Saat yang lain sibuk membenahi bangunan negeri, dia malah rame-rame bongkar pondasi.

8. Seperti biasa, saatnya NU turun tangan. Tak usah bicara soal imbalan. Ditulis atau tidak oleh sejarah itu urusan Tuhan.

9. Tapi ingat, NU tak pernah pakai cara-cara wagu. Jaman sudah maju, daripada memperdebatkan wahyu, mending pakai cara lucu.

10. Nyatanya, mereka lemah soal itu. Biarkan HTI dengan oratornya yang ita itu, toh NU punya segudang kiai kreatif dan lucu-lucu.

11.Jangan lupa kita pernah punya Gus Dur, beliau mampu dan berhasil menjinakkan Orba -diantaranya- dengan tawa.

12. Dulu, NU punya KH Muslim Rifai Imampuro (Mbah Liem). Berkat jasanya pengikut PKI tak jadi dibantai. Kini anak cucunya malah jadi santri.

13. Lucunya kiai NU itu, gak seperti komedian tivi. Tapi sarat taktik dan strategi. Ia bisa mencairkan kebekuan sekaligus mengunci manuver lawan.

14. Lucu yang berhaluan Ahlussunah wal jamaah dan berlandaskan qowaidul fiqhiyah :))

15. Seperti pesan kiai, kenali musuhmu maka kau akan selamat dari tipu dayanya. Jika ia bermain retorika biarkan! bila perlu tertawakan saja.

16. Kau tahu mereka suka ndalil, jangan ditanggapi dengan dalil, malah muter-muter kayak nyari upil. Dengarkan saja kalau mentok baru disentil :))

17. Kalau lawanmu menunjukkan kebencian, jangan balas dengan makian. Malah kayak anak kecil rebutan jajan. Dielus aja rambutnya lalu dijitak

18. NU itu cirinya santun, ibarat mau njewer musti bilang kulo nuwun. :)) #NUGarisLucu

[Dian Umbara]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/05/nu-itu-lucu-sudah-tua-tapi-masih-terlihat-belia.html

Sabtu, 28 Januari 2017

Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah

Blitar, Dian UmbaraMajelis Sholawat Nariyyah Mustaghitsu Al-Mughits, Udanawu, Blitar, Jawa Timur, akan ikut menyukseskan acara pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak satu miliar yang digagas PBNU dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.

Kami akan ikut sukseskan pembacaan semiliar tersebut, ujar KH Sunhaji Nawal Karim Zubaidi Abdul Ghofur, salah satu pendiri Jamiyah Majelis Sholawat Nariyyah Mustaghitsu Al-Mughits, Udanawu kepada Dian Umbara, Sabtu (3/9).

Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)


Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah

Gus Shon, panggilan akrabnya, berharap pembacaan shalawat tersebut bisa terkoordinasi dengan baik dan serempak secara nasional. Mulai dari pusat hingga ke pelosok-pelosok desa. Jadwalnya harus ditata dengan rapi. Terus mulai kapan dilaksanakan. Biar ghirohnya hari santri benar-benar menggelegar mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah, kata Gus Shon yang juga salah satu pengasuh Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu Blitar itu.

Sebagaimana diketahui, PBNU akan menggelar beragam kegiatan untuk memperingati Hari Satri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. Di antara kegiatan tersebut adalah pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak satu miliar. Shalawat Nariyah akan dibacakan secara serentak oleh santri-santri NU dari Aceh sampai Papua.

Dian Umbara

Seperti dikatakan Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Shalawat Nariyah adalah amalan yang diijazahkan oleh para ulama masyhur di NU. Kami akan mengintruksikan kepada seluruh jamaah Al-Mughits untuk menyukseskan kegiatan secara nasional tersebut, ungkap Gus Shon.

Dian Umbara

Majelis Sholawat Nariyah Mughitsu Al-Mughits adalah salah satu gerakan yang peduli terhadap masalah dakwah Islam di Indonesia. Majelis yang didirikan sejak 2007 itu dari hari ke hari perkembangannya sangat pesat. Jamaahnya ada puluhan ribu dan menyebar seantero Indonesia. Bahkan, anggotanya ada yang dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Hongkong. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/70968/jamaah-al-mughits-blitar-siap-sukseskan-1-miliar-shalawat-nariyah

Dian Umbara

Selasa, 03 Januari 2017

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

Jakarta, Dian Umbara. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan akan membentuk kepengurusan transisi Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) jika batasan usia 27 tahun sesuai dengan AD/ART NU dilanggar.

Kalau ada anggota yang melanggar, ada klausul pelanggaran. Kita akan ambil alih dengan membentuk kepengurusan transisi, tegasnya di gedung PBNU, Senin (7/12).

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)


PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

Ia menyatakan keberadaan seluruh banom di di lingkungan NU tidak terlepas dari induknya. Hal-hal yang sudah diatur di AD/ART tidak dapat dinegasikan di dalam peraturan yang lebih rendah.

Kalau mereka menganggap soal usia bisa diveto, mereka juga bisa mengganti nama Ikatan Pelajar Nusantara. Itu sudah menjadi organisasi sendiri, paparnya.

Dian Umbara

Ia menyatakan PBNU sudah mengeluarkan edaran. Kepentingan PBNU adalah agar tidak ada overlapping antara banom yang berbasis usia antara IPNU, PMII, dan Ansor. Selama ini interseksi antara badan otonom tersebut terlalu banyak.

Dian Umbara

Kita sudah banyak kehilangan anak SMP dan SMA yang mengalami disorientasi. Jadi ada urgensi PBNU memandang perlu instrumen banom yang masuk fokus ke pelajar atau sekolah, katanya.

Bagi kader IPNU yang usianya sudah melebihi batasan maksimal, ia menyarankan untuk bergabung dengan PMII mengingat PMII sudah masuk kembali menjadi banom NU sesuai dengan AD/ART hasil muktamar Jombang.

Sebenarnya, batasan soal usia sudah dijelaskana sebelumnya kepada para pengurus IPNU saat mereka melakukan konsultasi dengan PBNU yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat edaran. PBNU dalam hal ini hanya menjalankan amanat AD/ART.

Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga NU dalam ayat e secara jelas menyatakan : Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun sedangkan dalam ayat f menyatakan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan santri perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun.(Mukafi Niam)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/64135/pbnu-akan-bentuk-kepengurusan-transisi-jika-batasan-umur-dilanggar

Dian Umbara

Senin, 19 Desember 2016

Buka Konferwil GP Ansor, Gubernur Aher: Kita Lawan Ormas yang Merongrong NKRI

Sumedang, Dian Umbara. Konferensi Wilayah XVI Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat secara resmi dibuka Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Selasa (24/5). Konferwil yang bertempat di Aula Islamic Centre Kabupaten Sumedang ini dihadiri oleh seluruh perwakilan pimpinan cabang dan pimpinan anak cabang se-Provinsi Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Ahmad Heryawan mengungkapkan bahwa masa depan sebuah bangsa ada ditangan para pemuda, termasuk masa depan Jawa Barat. Dirinya pun merasa tidak terlalu khawatir mengingat banyaknya pemuda di Jawa Barat yang menjadi pengurus maupun anggota GP Ansor. "Saya yakin pemuda NU mampu membawa masa depan Jawa Barat lebih baik dari sekarang," tutur lelaki yang biasa disapa Aher ini.

Buka Konferwil GP Ansor, Gubernur Aher: Kita Lawan Ormas yang Merongrong NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Konferwil GP Ansor, Gubernur Aher: Kita Lawan Ormas yang Merongrong NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)


Buka Konferwil GP Ansor, Gubernur Aher: Kita Lawan Ormas yang Merongrong NKRI

Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyampaikan beberapa isu terkait beberapa ormas yang menyinggung kedaulatan NKRI.

"Tidak perlu lagi ada diskusi kebangsaan yang membahas tentang Pancasila, Bhinneka tunggal ika, UUD 45, dan NKRI. Itu semua sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Kalau TNI mengatakan NKRI harga mati, maka saya dan GP Ansor pun harus tetap mengatakan NKRI harga mati," tegas Aher.

Dian Umbara

Dian Umbara

Walaupun sekarang ini NKRI sudah kokoh, lanjut dia, tapi tetap waspada. Sebab masih ada beberapa orang atau ormas yang ingin merongrong dan mencarut-marutkan NKRI. "GP Ansor harus lebih berani lagi melawan ormas tersebut. Kita lawan tapi lawannya secara baik-baik. Jangan melawan dengan kerusuhan atau dengan kemungkaran," ajak Aher.

Selain itu, Aher jugaberharap munculnya pengusaha-pengusaha baru yang datang dari Ansor Jawa Barat, dan mampu menguasai perekonomian nasional. Sekalipun sebagai organisasi kepemudaan, namun Ansor harus mampu menggerakan roda ekonomi dengan kegiatan usaha.Harus lahir wirausaha-wirausaha muda yang nantinya mampu menggerakan perekonomian nasional. Termasuk dari Ansor Jawa Barat ini," kata Aher.

"GP Ansor kedepannya harus berani mengasah bakat-bakatnya untuk menjadi pengusaha. Orang yang shaleh itu mempunyai hak untuk menjadi pengusaha. Dan saya yakin GP Ansor semuanya orang soleh. Sangat indah rasanya jika ada anggota GP Ansor yang shaleh, jadi pengusaha, dan sangat dermawan. Jadi pengusaha itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat menghidupi orang banyak," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

"Kedepannya saya kalau diundang oleh GP Ansor itu tidak hanya membuka kegiatan Konferwil saja, tapi undang saya dalam meresmikan perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh anggota GP Ansor. Ini pekerjaan rumah GP Ansor kedepan," jelas Aher.

Menurut agenda, Konferwil XVI GP Ansor Jawa Barat ini akan berlangsung hingga 26 Meimendatang.(Ayi Abdul Kohar/Zunus)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/68467/buka-konferwil-gp-ansor-gubernur-aher-kita-lawan-ormas-yang-merongrong-nkri

Dian Umbara

Kamis, 15 Desember 2016

Vaksin Bisa Bebaskan Anak dari Virus Selamanya? Itu Khurafat

Sejak terjadi kegaduhan massal di beberapa rumah sakit akibat orang tua pasien anak pengguna imunisasi khawatir atas kelalaian rumah sakit hingga mengaku jadi “korban” peredaran vaksin abal-abal itu, sahabat yang dulu menuduh saya paling mbandel dan sok tahu hingga tidak mau ikut program vaksinasi dan imunisasi, jadi berpikir ulang.

Di kalangan keluarga saya sendiri, kini ada yang mengaku sudah merasakan akibat vaksin. Anaknya mudah demam, kejang-kejang dan berkali-kali masuk rumah sakit. Orang tuanya kini lumayan percaya kepada saya kalau imunisasi itu tidak perlu untuk anak usia balita.

Vaksin Bisa Bebaskan Anak dari Virus Selamanya? Itu Khurafat - Dian Umbara
Vaksin Bisa Bebaskan Anak dari Virus Selamanya? Itu Khurafat - Dian Umbara


Vaksin Bisa Bebaskan Anak dari Virus Selamanya? Itu Khurafat

Pekan imunisasi bulan lalu, rumah saya didatangi utusan dari petugas kesehatan kelurahan karena sejak pagi hingga siang, dua anak saya tidak mengikuti imunisasi. Padahal seluruh anak balita di lingkungan saya, sudah beres urusan imunisasinya.

Tiga kali didatangi, tiga kali saya tolak. Terakhir, utusan petugas itu saya bentak karena terkesan memaksa anak saya ikut imunisasi. Pendapat saya, imunisasi itu tidak perlu dan bahkan “haram” dalam tradisi

keluarga saya. Mengapa? Beberapa hal di bawah bisa Anda baca.

Pertama, sejak zaman bahula’, yang namanya balita tidak ada yang kebal virus apalagi anti penyakit. Ketahanan tubuh balita ya jelas beda dengan orang tuanya. Apa ada jaminan setelah divaksin anak jadi sehat bugar anti penyakit selamanya? Kalau tidak ada, apa gunanya imunisasi?

Vaksin, sebagaimana dikampanyekan petugas kesehatan atas nama “anak biar sehat”, ternyata bukan untuk penyembuhan, tapi untuk testing kekebalan tubuh anak. Kalau kekebalan tubuh anak baik, ia tidak demam. Jika tidak baik, ia bisa kejang demam seperti anak pak lek saya di atas. (Hingga saya menulis ini, 16 Juli 2016, anak tersebut masih di RSUD untuk kesekian kali). Anak kok dibuat coba-coba sih?

Kedua, dalam imunisasi, tidak ada pihak yang bertanggungjawab menanggung risiko. Jika usai vaksinasi ada anak masuk rumah sakit, demam, ya sudah, yang memberikan vaksin gratis dan terkesan memaksa itu, cuci tangan. Ini seperti memberi harapan palsu. Padahal, di negara maju, undang-undang pasca vaksinasi, ada dan dilaksanakan.

Ketiga, jangan mudah percaya kepada produk vaksin bersertifikat halal, sekalipun dari MUI. Sebab, bocoran yang beredar bahkan di kalangan perawat yang saya kenal (waktu itu dia masih kuliah), vaksin yang selama ini ada kebanyakan berasal dari bahan dasar babi dan kera. Di kalangan kedokteran pun, imunisasi masih diperdebatkan dan diperselisihkan. Tuh kan.

Keempat, urgensi apa sih sebetulnya imunisasi dilakukan? Saya belum menemukan urgensi mengapa pekan imunisasi nasional selalu diadakan. Apakah pada bulan dan pekan itu ada penelitian virus berbahaya beredar setahun sekali? Tahayul atau khurafat itu? Justru Anda bisa telusuri di rumah sakit di ruang anak-anak. Dua pekan pasca acara menghayal “bebas virus bagi balita” itu, daftar pasien anak meningkat.

Cerita lek saya, semua anak yang dirawat bareng bersama anaknya di RSUD adalah anak-anak yang penyakitan setelah imunisasi. Untung saja masuk RS-nya pakai BPJS. Jika tidak, vaksinasi gratis nasional itu bagaikan promosi marketing ciptakan pasien-pasien baru yang berbayar. Duh gustii…

Anak yang kian melemah kekebalan tubuhnya tersebut mengingatkan saya pada perang di Jerman. Ketika Hitler bersama Nazi hendak membuat punah Yahudi, ia keluarkan kebijakan membinasakan secara halus dengan menyuntikkan vaksin khusus berfungsi seperti racun pembunuh.

Jika Anda percaya bahwa vaksin itu diciptakan untuk memperlemah kualitas genetik warga negara berkembang dari tangan tak tampak yang kurangajar, maka, Anda bisa melacak sejarah awal vaksin disuntikkan kepada balita yang memang sudah memiliki kekebalan tubuh lemah sejak lahir itu. Belum ada penelitian, seperti apakah kualitas tubuh dan intelektual anak yang dulu pernah divaksin rutin tiap bulan?

Alasan yang menyebutkan jika vaksin digalakkan karena potensi virus yang menyebar kian meluas, menurut saya hanya klaim. Sebab, zaman nenek saya dulu, virus justru mengancam dimana-mana karena berbaur dengan alam tanpa ada jaket, sandal, selimut dan pelindung tubuh lain. Apa mereka disebut primitif yang tidak tahu cara bertahan dari penyakit? Lalu, apa vaksin palsu justru tidak lebih primitif? Wah jan  tenan.

Kelima, di keluarga saya, madu sudah menjadi tradisi untuk mengobati anak yang sedang terkena penyakit lumrah akibat virus demam, pilek dan lainnya. Madu selalu ada di rumah. Kami usahakan yang asli. Harganya lumayan, di atas 100 ribu. Ketika tulisan ini saya buat, di rumah ada satu botol madu klanceng senilai 170 ribu. Mahal namun cukup sebagai sunnah memperkuat kekebalan tubuh tanpa vaksin tidak jelas.

Di keluarga saya, makanan apapun yang tidak jelas asal usulnya seperti vaksin, jika masuk ke dalam tubuh, maka, hukumnya haram. Walau cara memasukkannya menggunakan suntik. Jika ternyata benar apa yang disuntik itu berbahan dasar babi yang konon sudah dinetralisir, tentu sifat babi masih bisa mempengaruhi jiwa dan karakter anak. Semoga saja tidak sih.

Seorang kiai bertanya kepada putranya setelah rawat inap di rumah sakit beberapa lama. Katanya, setelah sembuh dari penyakitnya ia selalu punya keinginan untuk mencuri barang yang bukan miliknya, malas dzikir, dan malas berpikir. Darah siapa ini? Sang kiai kecewa karena transfusi darah ketika dirawat itu dibeli putranya tanpa tahu sumber donor darahnya dari mana. Padahal, ada sanak saudara yang harusnya bisa menyumbang darah.

Benar juga bahwa setan bisa mengalir mengikuti aliran darah, yajri majrad daam. Wajar sang kiai punya keinginan kuat baru ingin mencuri karena barangkali darahnya adalah hasil donor mantan pencuri atau pemilik karakter kleptomania. Bagaimana dengan vaksin dan imunisasi? Wallahu a’lam. [Dian Umbara]

Abu Ridwan Abdullah al-Hadziq, tinggal di Jateng

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/07/vaksin-bisa-bebaskan-anak-dari-virus-selamanya-itu-khurafat.html

Jumat, 02 Desember 2016

Tiap Nahdliyyin Jatim Berhak Terima 600 Ribu Jika Meninggal

Surabaya, Dian Umbara. Jika meninggal, kini warga NU Jawa Timur tak cuma mendapat bantuan doa dan tahlil dari keluarga dan umat Islam dilingkungan sekitarnya, akan tetapi kini mereka juga berhak mendapat santunan sebesar 600 ribu rupiah bagi setiap pemilik Kartu Anggota NU (Kartanu) yang mengikuti program Dana Santunan Kemanusiaan (DSK) hasil kerjasama antara PWNU Jawa Timur dengan PT Bringin Life.

Wakil Ketua PWNU Jatim H. Soleh Hayat beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa program ini merupakan salah satu upaya untuk memberi nilai tambah agar warga NU beramai-ramai mengikuti program Kartanu yang saat ini tengah gencar dilaksanakan. Program ini sudah mulai berjalan pada tahun 1997 yang mana setiap pemegang Kartanu secara otomatis mengikuti program DSK. Namun berbeda dengan periode sebelumnya, saat ini warga NU diberi pilihan, ikut program DSK atau cukup Kartanu saja.

Untuk Kartanu mereka cukup mengeluarkan biaya sebesar 3500 rupiah sedangkan jika mengikuti program DKS mereka dikenai tambahan biaya sebesar 4000 rupiah sehingga total yang harus dikeluarkan jumlahnya menjadi 7500 rupiah, uang yang hanya cukup untuk membeli rokok sebungkus yang akan habis dalam sehari, namun akan sangat bermanfaat untuk program Kartanu dan DSK.

Dikatakan oleh Sholeh Hayat bahwa untuk program yang berakhir pada 31 Desember 2004, PT Bringin Life telah menyalurkan dan sebesar 7.500.000 dengan jumlah premi yang disetorkan sebesar 3.177.845.000. Untuk periode tersebut, masing-masing warga yang meninggal, baik karena kecelakaan maupun meninggal secara wajar hanya mendapat dana sebesar Rp. 350.000.

Tiap Nahdliyyin Jatim Berhak Terima 600 Ribu Jika Meninggal (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiap Nahdliyyin Jatim Berhak Terima 600 Ribu Jika Meninggal (Sumber Gambar : Nu Online)


Tiap Nahdliyyin Jatim Berhak Terima 600 Ribu Jika Meninggal

Beberapa aturan perubahan mengenai DSK lainnya adalah, jika pada peride sebelumnya tidak ada pembatasan umur, kini hanya mereka yang berumur dibawah 60 tahun saja atau maksimal lahir pada tahun 1945.Jika ikut DSK, panitia Kartanu akan memberi tanda khusus pada formulir Kartanu yang diajukan. Prosedur pencairan dana dapat dilakukan dengan melampirkan Kartanu asli, surat kematian dari kelurahan, foto copy KTP dan surat pengantar dari PCNU setempat. Selanjutnya surat tersebut diajukan ke PWNU Jatim yang akan memprosesnya secara kolektif ke PT Bringin Life dengan tempo waktu maksimal 60 hari kerja.

Saat ini program tersebut tengah gencar disosialisasikan kepada seluruh warga Nu di Jatim baik melalui pengumuman di masjid, jamiyah tharikat, majlis talim, pondok pesantren dan lainnya. Sholeh Hayat mengharapkan proses pendaftarak Kartanu sudah selesai.

Program Kartanu dan DSK ini sudah mencakup seluruh badan otonom NU yang meliputi Jamiyyah Ahluttareqat Al Mutabarah An Nahdliyyah, GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Jamiyyatul Qurr Wal Huffat, Sarbumusi, ISNU, LPSNU. Dalam pelaksanaannya, banom-banom tersebut juga dilibatkan dan selanjutnya mereka juga berhak mendapatkan database dari anggotanya. Masing-masing anggota NU yang terdaftar akan mendapatkan Kartanu keren yang bentuknya seperti ATM.(mkf)

Dian Umbara

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/3540/tiap-nahdliyyin-jatim-berhak-terima-600-ribu-jika-meninggal

Dian Umbara

Sabtu, 29 Oktober 2016

Menunggu Perang Barotoyudo Saat Sengkuni Bermain Merebut Jakarta. NU Dimana?

Dian Umbara - Saat ini para "sengkuni" sedang bermain mati-matian untuk menguasai DKI Jakarta. Setelah pembesar-pembesar FPI jatuh bergelimpangan, kini para "sengkuni" menyasar NU. Mulai dari diajukannya KH. Ma'ruf Amin sebagai saksi ahli di persidangan Ahok, Istightsah mendukung Ahok di rumah Djian Farid (PPP) yang memakai logo NU, dan yang baru ini demo atas nama Santri Indonesia yang tidak lucu di kantor PBNU.

Menunggu Perang Barotoyudo Saat Sengkuni Bermain Merebut Jakarta. NU Dimana? - Dian Umbara
Menunggu Perang Barotoyudo Saat Sengkuni Bermain Merebut Jakarta. NU Dimana? - Dian Umbara


Menunggu Perang Barotoyudo Saat Sengkuni Bermain Merebut Jakarta. NU Dimana?

Kita bahas satu-persatu. Kita tahu bahwa pertarungan gubernur DKI bukan hanya pertarungan para calon, tapi pertarungan tiga tokoh Nasional SBY, MGW, dan PBW. Kubu SBY dan Kubu PBW semula sepakat bahwa lawan mereka bukanlah lawan yang ringan. Selain didukung pertai penguasa, Ahok juga mmpunyai popularitas dan integritas yang cukup lumayan.

Jadi, pekerjaan pertama kubu SBY dan kubu PBW adalah meruntuhkan benteng takasi China. Dikobarkanlah "peperangan" melawan pasukan benteng takashi. Sebagai panglima perang adalah Imam Besar FPI dan punggawanya dengan berlindung di belakang MUI.

Gempuran demi gempuran dilancarkan. Akhirnya benteng takashi bisa dirobohkan dengan ending Ahok menjadi tersangka. Kukuatan kubu penguasa menjadi hancur tinggal sisa-sisa pasukan yang sudah mulai ragu dengan kekuatannya. Namun, dalam serangan pertama ini, ternyata memakan banyak korban juga, terutama "Panglima Besar", dan, punggawanya menjadi korban "tembak" di tempat.

Sang Imam Besar dan punggawanya juga menjadi tersangka, belum ditambah kasus-kasus lain yang siap ditembakkan ke arah Imam Besar yang tinggal menunggu waktu saja. Apalagi dengan ditemukannya senjata "nuklir" made in Firza Husein, hancur leburlah kekuatan sang komandan.

Setelah gempuran pertama dianggap berhasil, maka akan dilakukan lagi gempuran kedua, namun karena sang Imam Besar sudah tidak berdaya. Kubu SBY dan Kubu PRB diprediksi meminjam senjata NU dengan memanfaatkan ketua MUI dan juga Rais Aam PBNU.

Dalam kasus Ahok, NU disinyalir masih memihak ke kubu Ahok dengan indikasi menolak aksi-aksi bela Islam. Dihadirkanlah ketua MUI KH. Ma'ruf Amin ke majlis sidang Ahok, yang mana semua orang mengetahui bahwa dalam persidangan, semua orang berkedudukan sama di mata hukum. Tidak perduli ulama atau tentara atau polisi, semua boleh ditannya semaunya penanya. Inilah yang tidak diantisipasi oleh NU.

PBNU menurut saya kecolongan karena membiarkan Rais Aam hadir di majelis sidang Ahok. Seharusnya, NU menghalang-halangi beliau tidak hadir dengan alasan usia beliau sudah lanjut. Apalagi pertimbangan persidangan Ahok bukan murni kriminal, tapi persidangan "politik" yang tentunya akan dapat menyeret NU masuk ke dalam permainan para "sengkuni".

Ternyata benar, kesalahan yang dibuat kubu Ahok sangat fatal. Mereka tidak mengantisipasi bahwa hadirnya ketua MUI di persidangan adalah umpan besar. Terjadilah gelombang besar warga NU menghujat Ahok yang dianggap tidak sopan terhadap KH. Ma'ruf Amin. Serangan kedua ini juga dianggap berhasil oleh kubu SBY dan PBW. Sesuai keinginan, NU telah masuk ke kubangan mereka. Kubu Ahok klenger untuk kedua kalinya.

Namun, kubu Ahok tidak tinggal diam. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, mereka melakukan penyerangan. Kali ini juga menggunakan NU, yaitu dengan digelarnya istighotsah di rumah Djian Farid (PPP kubu Ahok) dengan memasang logo NU.

Media pun cepat merspon, dan gegerlah kembali bahwa seolah NU mendukung Ahok. Belum reda berita istighotsah, kembali NU dibingungkan oleh puluhan orang mengatas namanakan Aliansi Santri Indonesia yang berdemo ke kantor PBNU. Mereka menuntut Sekjen PBNU Helmy Faishal mundur karena jelas-jelas mendukung pasangan kubu SBY. Sungguh rumit politik ini, hingga memerlukan energi yang begitu besar.

Pertanyaannya adalah, "dimana sebenarnya NU mendukung?". Sesuai dengan khitthah, NU secara kelembagaan tidak boleh dijadikan mobil politik memilih salah satu pasangan calon (paslon) kepala daerah. NU tetaplah NU, cerdik, lincah, dan bergengsi.

Meskipun NU tidak boleh mendukung salah satu paslon, tapi orang-orang di NU boleh mendukung paslon yang dikehendaki secara pribadi bukan organisasi. Mau mendukung nomor 1 boleh, nomor 2 boleh, nomor tiga juga boleh. Asalkan tidak membawa-bawa bendera NU, ke manapun boleh.

NU ada di mana-mana, tapi tidak ke mana-mana. Itulah semboyan yang terkenal di kalangan warga nahdliyyin. Dengan demikian, maka siapaun yang menang nantinya, maka itu juga kemenangan NU secara keseluruhan karena orang-orang NU ada di mana-mana.

Untuk itu, kita jangan terlalu berlebih-lebihan menyikapi polemik dan pertarungan bengis Pilkada DKI. Peperangan lain masih panjang, jagalah amunisi dan tenaga! Masih ada putaraan kedua kayaknya. Jika nanti Ahok tumbang di putaran pertama, maka babak baru perang Barotoyudo akan kembali berkecamuk antara kubu SBY dan Kubu PBW. Salam NU Jaya. [Dian Umbara]

Fajar Abdul Bashir, khadim Ma'had Ar-Risalah Bantul, Yogyakarta

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/menunggu-perang-barotoyudo-saat-sengkuni-bermain-merebut-jakarta-nu-dimana.html

Kamis, 01 September 2016

Lomba Paduan Suara dan Tagoni Siswa NU Semarakkan Sumedang

Sumedang, Dian Umbara. Perlombaan paduan suara dan tagoni dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni Maarif Sumedang, Jawa Barat pada hari Jumat (16/12) membuat jumlah pengunjung di Asia Plaza yang terletak di Jalan Prabu Gajah Agung No. 19, Kotakaler, Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang meningkat. Hal ini dikarenakan Asia Plaza dijadikan tempat untuk menyelenggarakan perlombaan tersebut.

Tagoni merupakan seni musik tabuh rebana khas daerah setempat. Selain dua jenis lomba tersebut, lomba ceramah bahasa sunda juga dilaksanakan di Masjid Asia Plaza. Ketiga jenis perlombaan yang dilaksanakan di Asia Plaza tersebut membuat pengunjung mall baru tersebut jadi meningkat.

Lomba Paduan Suara dan Tagoni Siswa NU Semarakkan Sumedang (Sumber Gambar : Nu Online)
Lomba Paduan Suara dan Tagoni Siswa NU Semarakkan Sumedang (Sumber Gambar : Nu Online)


Lomba Paduan Suara dan Tagoni Siswa NU Semarakkan Sumedang

Cucu Suhayat selaku Ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumedang mengatakan bahwa pemilihan Asia Plaza dijadikan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Porsema memang merupakan permintaan beberapa panitia. Di samping bisa menyaksikan lomba biasanya para pengantar dan peserta bisa sambil belanja.

Dian Umbara

Hari kemarin perlomabaan untuk tingkat MTs/SMP. Hari ini perlombaan khusus tingkat MI/SD saja. Dan besok perlombaan untuk tingkat MA/SMK. Alhamdulillah dua hari ini perlombaan berjalan lancar. Semoga besok di hari terakhir tidak ada hambatan, ujar Cucu.

Selain tiga jenis lomba di atas, ada lagi jenis lomba yang diselenggarakan diluar Asia plaza. Yaitu, futsal di Lapang Yen, bola voli di Lapang UNSAP, tenis meja dan catur di GOR Tajimalela, Cerdas cermat Aswaja di SMP NU Sumedang. (Ayi Abdul Kohar/Mahbib)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/73840/lomba-paduan-suara-dan-tagoni-siswa-nu-semarakkan-sumedang

Dian Umbara

Dian Umbara

Rabu, 27 Juli 2016

Merdi Dusun, Wujud Masyarakat Rukun

Wonosobo, Dian Umbara. Warga Nahdliyin Kampung Lemiring, Desa Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah menggelar tradisi Merdi Dusun pada Sabtu (4/5). Tradisi tersebut sebagai upaya menjalin hubungan harmonis antarwarga dan sekaligus menciptakan masyarakat rukun, tertata, tentram, dan sejahtera.

Merdi Dusun yang diselengarakan di kampung Lemiring ini sebagai upaya untuk mempererat hubungan yang baik antara warga dan sekaligus membuat dusun agar aman, tentram, dan warganya sejahtera, ungkap Maprah, Sekertaris Desa Mojosari saat menyaksikan tarian lengger, salah satu kegiatan tradisi tersebut.

Merdi Dusun, Wujud Masyarakat Rukun (Sumber Gambar : Nu Online)
Merdi Dusun, Wujud Masyarakat Rukun (Sumber Gambar : Nu Online)


Merdi Dusun, Wujud Masyarakat Rukun

Disebutkan, tata cara Merdi Dusun ini diawali nyadran, dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri desa atau pepunden yang diikuti seluruh warga desa pada pagi hari. Setelah itu digelar hiburan kesenian tradisional Tayub.

Pertama warga nyadran di makam, kemudian dilanjutkan dengan haul massal di makam pendiri desa yakni, Kiai Sarasuta (Pinggawa Dusun atau Babak Desa), beserta pengikutnya Kyai Bramasari (Panglima Keamanan Dusun), Kyai Patra Wangsa (Penata Dusun), Kyai Pondeh (Bagian Yang Ngurusi Pertanian), Kyai Jarwi (Tabeb Dusun). Setelah itu baru ke panggung yang sudah disiapkan warga untuk mengumpulkan tumpeng dan ingkung yang akan didoakan olehtokoh agama, jelas Maprah.

Dian Umbara

Di setiap penjuru dusun kita juga memasang cuan atau kerampil yang dipasang di atas bambu rakitan. Pemasangan itu bertujuan untuk tolak bala, terangnya.

Dengan diadakannya acara ini, diharap agar warga diberikan keselamatan dan rezeki yang banyak. Semoga saja warga petani, peternak dan juga buruh dapat mendapatkan rejeki yang lancar, tambahnya.

Dian Umbara

Sementara itu, Kepala Desa Tolhah Mahsun menjelaskan, merdi dusun merupakan kegiatan yang selalu dilakukan warga Dusun Lemiring tiap tahun. Ritual ini selain sebagai wujud agar tercipta kerukunan antarwarga juga sekaligus mengenang jasa pendiri dusun, Setidaknya dengan kegiatan ini maka masyarakat akan selalu mengenang para pendiri dusun, jelasnya.

Selain itu, Tolhah Mahsun juga berharap dengan adanya kegiatan ini maka masyarakat akan dimudahkan rejekinya serta dijauhkan dari segela musibah yang tak terduga. Setiap Dusun di Desa Mojosari mempunyai cara Merdi Dusun yang berbeda-beda, dan semoga saja dengan tradisi masyarakat akan selalu diberi kemudahan dalam melakukan aktivitas, terangnya.

Redaktur : Abdullah Alawi

Kontributor : Fathul Jamil

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/44216/merdi-dusun-wujud-masyarakat-rukun

Dian Umbara

Minggu, 10 Juli 2016

Pesantren Darul Quran Terima Bantuan dari LAZISNU DIY

Yogyakarta, Dian Umbara. Saat ini, Pesantren Darul Quran wal Irsyad, Gunung Kidul, Yogyakarta membutuhkan bahan bangunan untuk membangun asrama baru. Asrama yang lama, tidak ditempati lagi karena para santri trauma atas peristiwa kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.

Demikian diungkapkan oleh Ketua LAZISNU DIY, Drs Syahroini Djamil usai menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp.9.250.000 kepada Pesantren Darul Quran wal Irsyad, Selasa siang (2/2/2016). Bantuan tersebut langsung diterima oleh Pengasuh Pesantren Darul Quran wal Irsyad, KH A Haris Masduqi.

Pesantren Darul Quran Terima Bantuan dari LAZISNU DIY (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Darul Quran Terima Bantuan dari LAZISNU DIY (Sumber Gambar : Nu Online)


Pesantren Darul Quran Terima Bantuan dari LAZISNU DIY

Sebelumnya, pada dini hari tanggal 6 Januari 2016, Pesantren Darul Quran wal Irsyad, Gunung Kidul mengalami kebakaran hebat yang menelan korban jiwa satu santri. Santri yang meninggal dalam kebakaran tersebut bernama Muhammad Nidhom Al Kafi (14).

Dian Umbara

Kami hanya bisa membantu sebisanya, semoga bantuan yang terkumpul dan telah kami serahkan ini bermanfaat untuk proses pembangunan pesantren, ujar Syahroini.

Dalam kesempatan yang sama, Syahroini mengungkapkan bahwa LAZISNU DIY siap menjemput ke rumah para donatur yang ingin membantu Pesantren Darul Quran wal-Irsyad.

Dian Umbara

Jika ada para Ahgniya yang terbuka harinya untuk ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan pesantren ini, kami siap menjemput ke rumah dan menyalurkannya ke Pesantren Darul Quran, tandasnya.

Sementara itu, Kiai Haris Masduqi mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut serta membantu, utamanya LAZISNU DIY.

Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk kemaslahatan pesantren dan para santri, tandas Kiai Haris.

Hadir dalam penyaluran bantuan uang tunai tersebut, Wakil Ketua PWNU DIY Harsoyo, Wakil Bendahara PWNU DIY HM Amin Fauzan dan Manajer Operasional LAZISNU DIY Mambaul Bahri. (Nur Rokhim/Fathoni)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/65489/pesantren-darul-quran-terima-bantuan-dari-lazisnu-diy

Dian Umbara

Minggu, 26 Juni 2016

Pengobatan Gratis Muslimat NU Jombang Diserbu Warga

Jombang, Dian Umbara. Selama bulan Muharram, PC Muslimat NU Jombang Jawa Timur menyelenggarakan layanan kesehatan gratis di sejumlah lokasi. Kegiatan bekerjasama dengan sejumlah pihak, dan berpindah ke sejumlah kecamatan.

Ahad (16/10) kemarin, kegiatan diselenggarakan di halaman keluarga Nyai Hj Marfuah yang juga sesepuh Muslimat Anak Cabang Perak, Jombang.

Pengobatan Gratis Muslimat NU Jombang Diserbu Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengobatan Gratis Muslimat NU Jombang Diserbu Warga (Sumber Gambar : Nu Online)


Pengobatan Gratis Muslimat NU Jombang Diserbu Warga

Dalam sambutannya, Ibu Nyai Hj Hasanah menyampaikan bahwa acara ini terselenggara berkat kerjasama PC Muslimat NU Jombang dan Dinas Kesehatan setempat. "Sebagaimana diketahui bahwa Muharram merupakan bulan amal bakti sosial bagi Muslimat NU se-Indonesia," katanya.

Dan PC Muslimat NU Jombang dengan berbagai elemen masyarakat termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan seluruh warga mengadakan bakti sosial di seluruh kecamatan. "Beragam kegiatan diselenggarakan termasuk santunan anak yatim dan pengobatan gratis," terangnya.

Dian Umbara

"Silakan manfaatkan kesempatan ini. Yang mau periksa kolesterol, asam urat dan diabetes monggo gratis," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Perak. Tak pelak, ulahnya mengundang tepuk tangan warga yang memadati lokasi. "Apalagi buat para embah, panjenengan tidak perlu jauh-jauh menyeberang jalan ke Puskesmas," lanjutnya.

Dian Umbara

Kegiatan yang didukung Unipdu Medika, Stikes ICME, STIKES Pemkab dan RSIA Muslimat tersebut mendapat apresiasi dari warga. "Ini pertanda baik lantaran besarnya kesadaran warga akan kesehatan," kata Khudrotun Nafisah, ketua panitia.

Sebelumnya, Hj. Munjidah Wahab mengemukakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin dalam rangkaian peringatan bulan Muharram. "Sehingga kegiatan ini akan terus berlangsung hingga 30 Oktober 2016 mendatang," kata Ketua PC Muslimat NU Jombang ini.

Bakti sosial juga sebagai perwujudan nyata kepedulian PC Muslimat NU untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga masyarakat, khususnya nahdliyin. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/72089/pengobatan-gratis-muslimat-nu-jombang-diserbu-warga

Dian Umbara

Senin, 06 Juni 2016

Pengembangan Ekonomi Mikro Jadi Fokus Kerja PBNU

Surabaya, Dian Umbara. Muktamar ke-33 NU di Jombang pada Agustus lalu mengamanatkan kepada pengurus PBNU periode 2015-2020 untuk bekerja dalam tiga bidang garap, yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. "Dari ketiga-tiganya itu, kita akan fokus pada ekonomi," kata Sekjen PBNU H A Helmy Faishal Zaini.

Pendidikan dan kesehatan sudah berjalan. Di sektor pendidikan, sudah ada Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), sedangkan di bidang kesehatan NU sudah punya beberapa rumah sakit NU. "Itu sudah ada, tinggal dioptimalkan saja," paparnya kepada Dian Umbara selepas acara tasyakkuran hari santri dan konsolidasi di Empire Palace Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/11).

Pengembangan Ekonomi Mikro Jadi Fokus Kerja PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengembangan Ekonomi Mikro Jadi Fokus Kerja PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)


Pengembangan Ekonomi Mikro Jadi Fokus Kerja PBNU

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini mengatakan, PBNU akan fokus kepada pemberdayaan ekonomi dengan mendekatkan lembaga keuangan mikro. "Kita semua tahu potensi-potensi warga NU itu banyak sekali, akan tetapi kita harus menempuh rintangan yang ada," lanjutnya.

Dian Umbara

"Sebelum berbicara langkahnya, perlu diketahui terlebih dahulu problem terberat yang harus dihadapi, yaitu akses yang jauh dari permodalan, skill, jaringan atau pasar, keberlanjutan, dan terus melakukan memperkaya sarana prasarana," ungkapnya.

Langkah konret menghadapi itu semua, katanya, adalah dengan cara pengembangan ekonomi syariah. "Di NU itu mempunyai ekonomi berbasis kesukarelaan seperti zakat, infaq dan shadaqoh, itu nanti kita kelola menjadi satu pintu," tutur Helmy.

Dian Umbara

Banyak orang mengatakan, NU menjadi tempat kantong-kantong kemiskinan. "Kita lihat lima tahun ke depan, akan terbalik semua. Justru di kantong-kantong NU itu akan menjadi tempat perekonomian bangsa," pungkas Helmy optimis. (Rof Maulana/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/63572/pengembangan-ekonomi-mikro-jadi-fokus-kerja-pbnu

Dian Umbara

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Dian Umbara sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Dian Umbara. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Dian Umbara dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock